Lampu tidur yang baik warna apa?

Sonora.ID - Banyak penelitian yang menyatakan bahwa tidur dengan cahaya redup atau gelap bisa membuat tubuh beristirahat dengan maksimal, dengan demikian tidur pun menjadi lebih berkualitas.

Beberapa orang yang tidak ingin tidur dengan mematikan lampu total, memilih untuk memasang lampu tidur di kamarnya.

Salah satu warna lampu tidur yang sering dipilih adalah warna hangat seperti kuning redup atau oranye redup.

Baca Juga: Kurang Tidur Bikin Kita Sulit Bahagia, Lho! Berikut Penjelasannya!

Sayangnya, peneliti dari Universitas Manchester, Inggris, menyatakan bahwa ketika matahari terbenam, maka cahaya malam menjadi kebiruan.

Dengan demikian, jam biologis akan menyesuaikan dengan warna terang di waktu tersebut, maka warna yang tepat adalah warna kebiruan.

“Jadi, jika ingin menghindari efek cahaya pada jam biologis tubuh, cahaya berwarna biru yang redup adalah jawabannya,” ungkap salah satu dokter yang terlibat dalam tim penelitian tersebut.

Baca Juga: Atasi Berbagai Keluhan, Ini 3 Manfaat Kebiasaan Peluk Guling Saat Tidur

Video Pilihan

Jumat, 27 Desember 2019 – 23:25 WIB

Ilustrasi Tidur. FOTO : pixabay

jpnn.com - Karena tak bisa tidur dalam keadaan gelap gulita atau takut gelap, banyak orang yang mengandalkan penggunaan lampu tidur dengan cahaya redup.

Ternyata, salah pilih warna bola lampu, kualitas tidur bisa terganggu. Yuk, ketahui warna cahaya lampu yang baik untuk tidur.

Ada sebuah penelitian yang berusaha menelaah topik tersebut. Penelitian ini berangkat dari cahaya biru dari gawai dikatakan dapat memengaruhi kualitas tidur seseorang.

Nah, peneliti dari Universitas Manchester, Inggris, mengatakan, cahaya biru dari gawai bukan masalah utamanya, melainkan seberapa hangat dan terang cahaya yang dihasilkan.

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa setiap orang memiliki siklus tidur alaminya masing-masing. Jam biologis tersebut selaras dengan lingkungan seseorang tinggal—bangun saat terang dan tidur saat gelap.

Namun, banyak ahli yang sudah lama mencurigai paparan cahaya artifisial dapat mengganggu siklus tersebut. Lalu, banyak pula ahli yang mengatakan bahwa cahaya artifisial berwarna biru (blue light), yang terpancar dari perangkat elektronik, memiliki efek paling kuat.

Dari situ, peneliti mengetes paparan cahaya biru ke tikus putih kecil. Penelitian tersebut sengaja, mengubah tingkat kecerahan (brightness) ke tinggi atau rendah, dan mengganti warna cahaya dari biru ke kuning.

Konsepnya adalah menyesuaikan warna dengan cahaya alami di lingkungan luar.

Bahaya lampu tidur mungkin masih terdengar asing bagi beberapa orang. Padahal, kebiasaan tidur dengan lampu di kamar yang menyala tidak baik untuk kesehatan, lho, mulai dari memicu obesitas hingga kanker.

Tiap warna cahaya lampu bisa memberi efek yang berbeda-beda. Sebagai contoh, lampu dengan sinar berwarna biru pada siang hari dapat memberi efek positif pada suasana hati dan meningkatkan konsentrasi.

Namun, jika Anda sering terpapar cahaya biru di malam hari, sinar ini justru bisa mengganggu siklus dam kualitas tidur Anda (irama sirkadian).

Waspadai Pancaran Cahaya ketika Tidur Malam

Pada dasarnya, tidak hanya cahaya lampu saat tidur malam yang dinilai berbahaya. Pancaran cahaya atau sinar dari layar perangkat elektronik, seperti handphone, televisi, laptop, atau komputer, juga memiliki bahaya yang sama.

Hal ini dikarenakan pancaran cahaya pada tubuh saat tidur malam justru dapat menghambat terbentuknya melatonin. Melatonin sendiri merupakan hormon alami tubuh yang berperan penting dalam mengatur pola tidur, serta memengaruhi irama sirkardian tubuh.

Ketika tubuh tidak cukup memproduksi melatonin, dampaknya bisa memicu gangguan tidur dan gangguan kesehatan secara umum. Untuk itulah kadar hormon melatonin perlu dijaga, salah satunya dengan meminimalkan pancaran lampu saat tidur.

Bahaya Lampu Tidur Bagi Kesehatan

Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang berisiko terjadi akibat pancaran lampu tidur saat tidur malam:

1. Obesitas

Beberapa riset menunjukkan bahwa penggunaan lampu saat tidur bisa membuat kualitas tidur terganggu atau tidak nyenyak. Hal ini bisa berdampak pada metabolisme tubuh dan peningkatan nafsu makan.

Akibatnya, Anda bisa sering lapar dan ngemil atau makan berlebihan, sehingga berat badan akan sulit terjaga. Kebiasaan ini lama kelamaan bisa menyebabkan Anda menderita obesitas.

2. Depresi

Kualitas tidur Anda dapat memburuk akibat terlalu banyak terpapar cahaya lampu tidur atau cahaya biru dari alat elektronik. Kualitas tidur yang buruk atau kurangnya jam tidur lama kelamaan bisa membuat Anda menjadi rentan mengalami depresi.

Selain itu, bahaya lampu tidur juga tidak hanya terjadi pada orang dewasa. Pada anak-anak, paparan lampu tidur bisa membuat mereka menjadi susah tidur dan lebih hiperaktif.

3. Mengurangi kewaspadaan

Kualitas tidur yang buruk bisa membuat seseorang menjadi mudah lelah, sulit konsentrasi, dan tidak fokus saat beraktivitas di keesokan harinya. Hal ini biasanya lebih rentan terjadi pada orang tua.

Selain itu, kurang konsentrasi dan mengantuk karena tidur tidak nyenyak juga berbahaya pada orang yang menyetir atau mengoperasikan mesin karena bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan atau cedera.

4. Penyakit kronis

Bila kebiasaan tidur dengan lampu menyala tidak juga dihentikan, seseorang juga bisa menjadi lebih rentan terkena berbagai penyakit kronis. Riset menyebutkan bahwa paparan cahaya lampu tidur meningkatkan risiko terjadinya hipertensi, diabetes tipe 2, stroke, dan penyakit jantung.

5. Kanker

Masalah susah tidur atau insomnia yang berkepanjangan juga bisa memicu kanker. Beberapa riset menyebutkan bahwa kebiasaan kurang tidur atau insomnia dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara, kanker usus besar, dan kanker prostat.

Tips Tidur dengan Cahaya yang Aman

Agar terhindar dari gangguan tidur akibat pancaran cahaya pada lampu atau perangkat elektronik, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan di rumah, yaitu:

  • Matikan semua sumber cahaya, termasuk handphone, TV, laptop, dan komputer. Disarankan untuk mematikannya paling tidak 1 jam sebelum tidur.
  • Bila Anda memerlukan lampu tidur, pakailah yang berwarna merah atau kuning dengan pencahayaan redup saat Anda tidur, karena efeknya yang paling rendah terhadap irama sirkadian dan melatonin, bila dibanding dengan warna lainnya.
  • Batasi pencahayaan yang masuk ke kamar Anda. Bila ada cahaya terang dari luar kamar, Anda bisa memberikan penghalang atau dengan memakai penutup mata.
  • Lakukan rutinitas yang menenangkan sebelum tidur, seperti membaca buku, mendengarkan musik lembut, atau melakukan meditasi.
  • Hindari menyalakan lampu yang terang ketika terbangun di malam hari. Ketika Anda terbangun untuk melakukan sesuatu dan perlu menggunakan penerang, gunakan lampu dengan cahaya redup yang berwarna merah atau kekuningan.
  • Bila Anda bekerja pada malam hari, usahakan untuk istirahat secukupnya pada siang hari. Ketika tidur di rumah, biarkan kamar gelap sepenuhnya agar tubuh dapat beristirahat dengan nyaman. Jika perlu, gunakan kacamata hitam untuk menghindari paparan cahaya.

Kamar tidur yang nyaman idealnya memang minim pencahayaan atau bahkan gelap, sejuk, dan bersih. Namun, jika Anda merasa tidak nyaman atau takut untuk tidur di ruang yang gelap, cobalah untuk tidak khawatir. Anda bisa mencoba terapi kognitif perilaku atau terapi hipnosis untuk mengatasi fobia akan kegelapan.

Apabila Anda masih memiliki pertanyaan seputar bahaya lampu tidur bagi kesehatan atau masih kesulitan menerapkan kebiasaan tidur tanpa cahaya lampu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog.

Terakhir diperbarui: 14 Oktober 2021

Lampu kamar tidur sebaiknya warna apa?

Bila Anda memerlukan lampu tidur, pakailah yang berwarna merah atau kuning dengan pencahayaan redup saat Anda tidur, karena efeknya yang paling rendah terhadap irama sirkadian dan melatonin, bila dibanding dengan warna lainnya.

Apakah lampu kuning baik untuk tidur?

Untuk menciptakan nuansa nyaman dan rileks, lampu pijar berwarna kuning sangat direkomendasikan untuk diletakkan di kamar tidur. Namun, mengapa demikian? Dilansir dari The Spruce, Rabu (12/1/2022), lampu pijar berwarna kuning juga bisa disebut dengan pencahayaan hangat.

Apakah lampu merah bagus untuk tidur?

1. Warna Lampu Merah. Merah merupakan warna cahaya terbaik yang dapat meningkatkan produksi hormon melatonin.

Apakah baik tidur dengan lampu menyala?

Menyalakan lampu saat tidur dapat membuat kualitas dan kuantitas tidur menjadi buruk. Cahaya dapat menurunkan kadar melatonin yang diproduksi tubuh, sehingga dapat membuat rasa kantuk Anda berkurang dan membuat Anda sulit tidur. Tekanan darah tinggi.